Minggu, 22 Desember 2013

The Last [fanfiction]

The last
Judul  : thelast
 Author :jungahran
 Genre: romance
Length : oneshoot
 main cast : Do Kyungsoo. Raina Park (oc. Not raina after school.)
Annyeong! Ini ff author yang kesekian yang menumpuk di document word nya author :_: author buat ni ff buat menghibur kalian yang galau dan pengen author buat makin galau lagi u.u
Insya Allah ff ini dan semoga ff ini beda dari biasanya.

Jogjakarta, april 2008
Ketika sebuah bunyi mesin masuk didalam pendengaran seorang manusia, angin bertiup cukup kencang dipantai itu. Matahari cukup menampakan sinaranya.  Hingga membuat suasana menjadi agak cerah.
Suara deburan ombak laut bersahutan dengan adanya sebuah benda tercebur kedalam pantai. Ya, hanya sebuah helikopterkecil berada di dekat pinggir pantai Trisi .
Beberapa penduduk sekitar melihat itu, termasuk Raina. Yeoja berumur 19 tahun itu segera mendekati bangkai pesawat itu. Seorang namja berhasil diselamatkan. Keadaan nya tidak terlalu parah. Hanya saja badannya basah kuyup.
“namamu siapa tok lek? Kamu ndak papa kan?” ujar penduduk sekitar menanyai namja itu.
“mwoya?”
“hah? Dadi namamu koya? Aneh ya?” semprot seorang pria paruh baya. Dan pasti dengan aksen jawanya yang sangat kental. Raina yang melihat itu sedikit terkekeh. Segera ia mendekati  kerumunan itu.
Ya jelas saja Raina terkekeh.
ui ireumeun mueos ibnikka?” tanya raina
“d. o imnida”
“dio? Jinjja?”
“ne wae?”
“aniyo. Hanya saja aneh orang korea bernama dio”ucapnya enteng.
“ya! Neoui ireumen mueos ibnikka?”
“ Raina imnida. Kau bisa panggil aku nana”
Semua orang yang disekitar mereka termenung beberapa ada yang merasa aneh dengan bahasa yang mereka gunakan.
“nduk. Apa katanya? Kamu ngerti?” ucap pria paruh baya itu.
“oh.. namanya Dio, pakle. Dia orang korea.”
Dio sedikit kesal. Karena namanya bukan “dio”
Ya! Namaku Do Kyungsoo. Bukan Dio. Hanya orang orang tertentu yang menanggilku d.o. lagi pula cara membacanya salah! Aish yeoja ini. Menyebalkan.
Sekarang Dio tak tahu ini dimana. Dio tak mengerti bahasa disini. Dio yakin, ini bukan dikorea.
Bahkan orang-orang disekitarnya tidak seperti orang diKorea sana. Orang-orang dengan mata yang sipit, kulit putih dan sebagainya. Tidak ada gedung tinggi, tidak ada huruf hangul disini. Lalu bagaimana ia bisa berkomunikasi?
bahkan jika hanya untuk satu hari disini aku bisa gila! Aish micheoseo.
Batin nya kembali berseru.
“ya. Dio-sshi. Kajja kau harus ku urus. Ha.. merepotkan saja kau”
“kau mengurusku? Untuk apa?”
“untuk membuat kau sembuh. Babo! Sudah untung ada yang mau menolongmu”
“shireo. Aku ingin pulang. Aku bisa gila jika terus menerus disini! “
“jika bisa kau pulang. Lagi pula bangai pesawatmu sudah dievakuasi.”
“aku masih punya uang ditasku”
“lagipula disini tidak ada money changer dio-sshi.yasudah jika kau tidak mau. Aku tak memaksa.” Raina segera bangkit dan meninggalkan D.o
Dio dengan ekspresi O_O segera mengejar yeoja itu.
“ya ya ya! Nana-sshi. Baiklah aku ikut bersama mu. Daripada aku tambah gila disini.”
Raina segera berhenti dan menatap sinis. Pada D.O
“kau bilang tadi kau tak mau. Dasar, labil” raina segera meninggalkan D.O. Dio yang kaget dengan ekspresi raina segera mengejarnya. Menyamakan langkahnya dengan yeoja mungil itu.
“oh. Baiklah.” Ucap yeoja itu singkat. Sebenarnya iya tak marah pada kyungsoo. Hanya ingin membuat namja itu dongkol. Suruh siapa membuat seorang Raina dongkol? Kkkk~
***
1 month later
Dio dan rania sedang berdiam diri dirumah. Tak ada yang Dio lakukan. Kecuali Rania atau lebih tepatnya Nana yang sedang sibuk memasak. Ya sore itu di kota Jogja memang cukup panas. Sehingga membuat Dio membayangkan betapa segarnya meminum minuman yang dingin.
“Membosankan.  Tak ada Kai,Sehun,Chanyeol hyung dan lain-lain. Hanya ada perempuan aneh ini. Itu pun hanya dia yang ku kenal disini” Dio kembali menggerutu dalam bahasa koreanya. Dio menatap keluar rumah. Saat ini, dio tinggal di dalam rumah sederhana, di desa dekat pinngir pantai.
Cuaca yang cerah, Dio segera menarik knop pintu. Dan segera duduk di kursi halaman depan
“biasanya di seoul aku sering berbincang dengan SeKai dan Baekyeol. Aku merindukan mereka. “ lagi-lagi keluhan keluar dari mulutnya. Tak banyak penduduk berlalu lalang di hadapannya. Hanya ada seorang bapak tua. Berkulit hitam. Mungkin karena pekerjaan nya.
“kamu kenapa lek?” tanya pria paruh baya itu.
“saya.. tidak apa apa” ia sudah bisa berbicara dengan warga sekitar. Ya walaupun bahasa indonesianya masih berantakan.
Bahkan mereka mengganti namaku dengan Lek. Padahal  namaku D.O lebih tepatnya Do Kyungsoo!
Dio ingat sesuatu, ponselnya masih tersimpan baik di tasnya. Ia segera mengambil nya dan  saat ini dewi fortuna sedang berpihak padanya, ponsel kesayangan nya masih bisa digunakan. Tanpa buang waktu, ia segera mengetik sesuatu untuk temannya di korea sana.
***
Suara antara sendok dan piring beradu di rumah itu, mereka sedang menikmati makan siang sederhana nya. Dio sudah mulai terbiasa dengan gaya hidup masyarakat disini. Makan tanpa menggunakan sumpit, tidak ada tteokbeokki, tidak ada orang yang bermata sipit disini. Untunglah. Seorang Do Kyungsoo memiliki mata yang besar dan bulat kkk~
“nana-ya. Apa kau tak merasa bahwa cuaca sangat panas?” ucapan dio memecahkan keheningan diantara mereka.
“aku rasa begitu”
“kau tahu apa yang aku inginkan?”
“mwoya?”
“aish. Aku ingin minuman yang dingin,”
Nana berfikir sejenak, ia memandang keluar rumah. Apa yang dio inginkan, diinginkan juga oleh Nana.
“hmmm. Baiklah. Kau kendalikan motor ini. Aku ingin membersihkan piring-piring ini dulu” nana melemparkan sebuah kunci motor itu, dan HAP tertangkap sempurna oleh D.O
D.O segera bangkit dari tempatnya dan berjalan kearah garasi rumah. Hanya ada sebuah motor tua berwarna merah, dan dua buah sepedah onthel. D.O berfikir sejenak, apa mungkin menggunakan sepeda lebih hemat biaya, otaknya kembali berputar.
“mungkin menggunakan sepeda bisa menghemat sedikit uang.. tapi, cuaca sangat panas. Aih aku bingung. Ah sudahlah mungkin menggunakan sepeda bisa membuatku belajar mengenal desa ini”
Hati nuraninya berkata seperti itu. Segera ia membawa dua buah sepeda itu kahalaman depan rumahnya. Sudah lama Dio tak bersepeda. Terakhir ia bersepeda kitika ia masih  duduk di sekolah menengah.
“nana-ah ayo. Sudah siapkan semuanya.” Ucap dio bersemangat.
“tunggu sebentar dio-ya!” ucap nana setengah berteriak
1 menit...3 menit...
“aish lama sekali yeoja itu. Sedang apa kau disana?”
“tunngu, aku sedang cuci muka dio-ya!” sedikit terdengar suara percikan air dari dalam kamarnya. Ya! Ternyata kamar nana ada kamar mandinya *okesip author kamseupay -_-*
5 menit...10 menit...15 menit.
Dio kembali kesal dengan kelakuan teman nya itu. Apakah yeoja harus memperbaiki penampilan selama itu? Bahkan noona dio saja tidak pernah berdandan.
“dio-ya kajja” nana keluar dari kamarnya. Wajahnya kini menjadi lebih segar. Rambut hitam pekatnya nya diikat kebelakang. Memperlihatkan jenjang lehernya.
Ia menggunakan baju tangan panjang hanya sebatas sikutnya. Celana batik dibawah lututnya. Dio terkesima melihatnya. Yeoja ini.. mengapa sangat cantik. Setelah satu bulan ini Dio baru sadar bahwa Nana sangatlah cantik. Bahkan lebih cantik dari artis favorit Dio. Cukup lama Dio memandang nana
“dio-ya! Wae? Da yang salah?”
“aniyo. Kau.. hanya terlihat lebih segar nana-ya” Dio berbicara agak terbata-bata. Sambil tesenyum palsu
Nana bergegas membawa topi batik berwarna biru itu. Dan berjalan keluar rumah. 2 buah sepeda onthel terparkir rapi di halaman rumahnya. Nana tersenyum kecil melihat itu.
Segera mereka menaiki sepeda itu dan tak lupa. Nana memasangkan topi batik berwarna biru itu di kepala dio. Dengan posisi terbalik. Dio tersenyum kecil.
Jika sperti ini terus, aku suka tinggal disini, aku betah tinggal disini. Daripada aku harus tinggal di Seoul dan aku harus dijodohkan dengan Stephanie Hwang. Aku tak mau. Karna aku tidak mencintainya. Dia wanita yang gila harta. Hanya mencintai dirinya sendiri. Apa jadinya jika aku menikah dengan nya?
***
Dua orang itu, kini sedang mengayuh sepeda. Melewati setiap inci di desa ini. Sesekali mereka berdua bertegur sapa dengan penduduk asli disini.
Cuaca yang cukup panas, membuat tenggorokan mereka terasa kering.
“dio-ya apa kau haus?”
“ha! Kau tau itu. Aku sangat haus nana-ya” ucap dio sambil menunjukkan “aegyo” nya
“kajja! Ini akan membuat hausmu hilang”
Lagi lagi Dio memasang ekspresi seperti ini O_O baginya aneh. Hanya ada sebuah gerobak dan beberapa buah kelapa. Aneh..
Tak lain dengan nana. Ia sudah terbiasa makan maknan sederhana ini.  Melihat tingkah Dio yang seperti itu membuatnya sedikit terkekeh. Ia masih ingat ketika Dio “terdampar” di desa ini. Ia seperti anak kecil yang kehilangan ibunya.
“ige mwoya?” ucap Dio sambil menerawang isi gelas tersebut. Berwrna putih sperti susu. Hanya rasanya agak asam.
“es kelapa. Cobalah. Kau akan menyukainya”
Dio memandang lekat-lekat gelas dihadapan nya. Satu sendok kelapa serutmasuk ke dalam mulut namja itu. Dio tak bisa menelan nya langsung dan.. apa reaksi Dio?
“nana-ya! Lain kali kau harus membuat ini.” Ucap dio. Nana terpenganagh(?) bagaimana caranya ia mebelah buah kelapa yang sangat keras itu? Dio.. tingkah namja ini selalu saja ada yang aneh. Tapi, berada didekatnya membuat nana merasa nyaman. Sangat nyaman.
“ne.. jika aku bisa melakukan nya” ucap nana santai.
Hening sesaat...
“aku sudah mengenalmu 1 bulan lebih. Tapi aku tak tau berapa umurmu sekarang nana-ya”
“umurku.. masih 19 tahun. Kau?”
“mwo? 19 tahun? Kau terlalu muda untuk tinggal sendiri di desa seperti ini nana-ya”
“ sudah biasa. Aku sekolah disini dio-ya. Dan kau belum menjawab pertanyaanku”
“ah mianhae. Umurku 21 tahun. Dan kau lebih muda dariku.”
“araseo. Dio oppa. Tapi aku tak biasa memanggilmu ‘oppa’”
“biasakanlah”
***
Kini, dua orang itu bersepeda di pinggiran pantai. Sepi. Hanya ada mereka berdua. Deburan ombak bersahutan. Disini, dipantai ini. Tuhan mentarkdirkan Dio dan Raina untuk bertemu. Menuliskan guratan takdirnya untuk mempertemukan Dio dan Raina.
Raina.. yeoja bertubuh mungil bermata besar dan kulit warna kuning langsat. Sangat sulit untuk menemukan yeoja seperti ini bagi Dio.
Moment indah ini diabadikan olehnya. Ia mengambil gambar Nana yang sedang bersepeda dipinggir pantai dan dihampiri oleh ombak. Entah apa yang menyuruh Dio untuk mengabadikan moment itu. Sesekali Dio mengambil selca dirinya.
Jari-jari nya memainkan handphone touchscreen miliknya.
Sekarang aku berada di desa yang indah sperti surga. Berada dipinggir pantai bersama orang yang sangat istimewa! ^^
Send!
Dio mengunggah foto nana ke twitter miliknya. Sangat menyenangkan.
Sesekali ia menraik nafas dan menghembuskan nya. Mebiarkan suara deburan ombak laut menghampiri telinganya. Menghirup aroma khas pantai Trisi.
***
“dio-ya. Apakau suka tinggal disini?” kini keduanya duduk di dekatpantai. Menunggu matahari terbenam.
“aku suka disini, meskipun berawal dari rasa jengkel bertemu dengan mu dan desa ini. Tapi aku betah disini. Disini damai. Sangat berbeda dengan seoul.”
Keduanya sama-sama diam. Menikmati matahari senja. Langit lembayung mewarnai hari mereka saat ini. Tak lupa dio mengambil selca dengan nana. Sebagai kenang-kenangan jika suatu saat ia harus kembali ke korea.
Nana bergegas menghampiri sepeda onhel antik miliknya. Dan menaikinya
“kajja kita cari makanan. Aku sangat lapar dio-ya”
****
 6 bulan sudah D.O tinggal disini. Semakin hari ia semakin lancar berbicara bahasa indonesia. Bahkan ia sering bermain dengan anak-anak desa ini. Dan Nana hanya bisa melihatnya. Melihat Dio tersenyum bahagia ketika ia bersama anak-anak didesa itu membuat batin Nana menjadi cerah. Otot-otot disekitar wajah nya bekerja untuk menarik senyum nya. Sangat berbeda. Hidupnya jadi lebih berisi.
Pandangan tertuju pada dio yang sedang asyik merebut bola dengan warga desa ini. Wajah dio kini bercucuran keringat. Mukanya sedikit kemerahan akibat sinar matahari. Jantung nana berdetak keras. Perasaan apa ini? Nana tak tahu ini perasaan apa.
Bahkan ketika Dio berjalan menghampiri dirinya jantungnya makin tak karuan ia terlihat salah tingkah.
“nana-ya aku ingin minum” ucap dio sambil tersenggal-senngal.
Nana memberi sebotol air dingin
“terimakasih”
Pandangan mereka bertemu. Dio memandang mata indah milik nana dan nana ia terlihat malu. Malu ketika bersama dio.
Dio segera meninggalkan tempat itu dan melanjutkan permainan nya. Ya, saat ini desa sedang ramai. Tepatnya sedang ada acara di desa ini.
***
Malam itu sebuah suara ponsel berdering.
“kai? Kai siapa?” dengan perasaan ragu nana mengangkat telpon nya
“halo?” ucap nana dengan suara sangat pelan.
“ya! Dio hyung kau ada ada dimana eo? Kau tahu aku sangat pusing dengan eomma mu! Aku sudah mencari mu kesana kemari!” terdengar suara disebrang sana
“ya! Ige nuguseyo? Tak sopan sekali kau!”
“...”
“ya! Aku ini raina aku yang merawat hyung-mu! Kau dongsaeng dari dio?”
Tubuh yang lebih tinggi itu berdiri tepat dibelakang punggung raina. Siapalagi kalau bukan dio
“nugu?” ucapnya bingung.
“entahlah. Dia mengaku bahwa namanya Kai.”
“mwo?”
Nana segera memberikan ponsel itu  kepada Dio. Dan segera pergi meninggalkan dio.
Dio memiliki dongsaeng? Tapi kenapa aku tak tahu? Eomma? Ada apa dengan eommanya?
Fikiran nana kini makin kalut. Kecemasan mulai melanda dirinya.
***
At Kai’s house
“hyung? Kau tau eo? Eomma mu sangat cemas padamu? Kau ada dimana eo?” sperti orang gila, kai bebicara sambil menggoyang-goyangkan tanganya.
“mwoya? Kau di Indonesia? Di Jogja? Itu diamana hung aku tak tahu”
“....”
Seseorang wanita paruh baya, dengan dandanan bak ibu presiden sekarang tepat berada di belakang Kai.
“ahjumma..”
***
Siang yang cukup panas. Matahari hari ini sangat menyengat. Tapi keadaan rumah sangat dingin,suny. Tak ada bersepeda bersama, bermain dengan anak-anak sekitar desa ini. Hanya sura televisi yang memecah keheningan.
Perasaan nana makin tak enak. Nana rasa hari ini ia ingin sekali menangis. Tapi menangis untuk apa? Menangis karena apa? Tapi, hatinya mengatakan bahwa Dio akan pergi. pergi untuk selamanya.
“nana-ya” suara dio memecahkan keheningan diantara mereka.
“ne?”
“jika ada orang didekatmu mencintaimu apa yang akan kau lakukan?”
“aku tak tahu dio-ya. Tapi hatiku sudah terkunci. Untuk satu orang”
“orang itu nugu? Wah dia sangat beruntung dicintai oleh yeoja sepertimu, nana-ya”
Bahkan dio tak menyadari bahwa aku mulai mencintainya batin nana mulai berbicara
“mungkin dia sangat beruntung.hanya saja aku takut dia akan pergi”
Hening sesaat.
Jika aku jadi namja yang kau cintai, ketahuilah Nana-ya. Aku tak akan meninggalkanmu. Apalagi membuat mu menangis.
“jika orang yang kau cintai pergi, katakanlah padaku. Aku akan menghajarnya”
Hening kembali. Mereka berdua tertawa. Melepas keheningan. Dan sekarang mereka berpelukan. Seperti sebuah pelukan perpisahan.
Apa mereka tau.. tuhan akan memisahkan mereka kembali. Dan mereka akan mjulai menitikan air mata.
Suara ketukan pintu terdengar jelas.
“dio-ya kau buka pintunya ne?”
Tanpa fikir panjang dio melangkah menuju pintu masuk rumah mereka.
Pandangan nya tercekat. Seorang wanita paruh baya dengan dandanan elegan berada tepat di hadapannya. Dengan tatapan angkuh
“eomma...”
“kyungsoo-ya ayo pulang. Kau harus menikah dengan stephanie hwang.”
“tapi eomma, aku tak bisa. Aku tak mencintainya. Untuk apa aku hidup dengan bergelimang harta tapi jiwaku tak bahagia?”
“kau harus pulang kyungsoo-ya! Perusahaan membutuhkan. Kau tahu? Jika kau menikah dengan Stephanie maka perusahaan kita akan sukses”
“aku tak mau eomma. Aku mencintai orang lain”
“kau berani pada eomma?”
“tapi eomma.. dia yang sudah merawatku”
Telinga nana menangkap suara ribut diluar rumah. Terdengar suara dio.
“dio-ya”nana segera menghampiri dio.
Kedua bolamata milik eommanya melihat pada Nana.
“jadi kau? Kau yang sudah merawat anak ku? Oh terimakasih semua biaya perawatan anakku akan ku bayar. Kyungsoo-ya. Kajja kita pulang. Aku muak melihatmu dengan gadis itu” kedua tangan yang halus itu menarik lengan kekar milik Dio
“eomma, baiklah aku akan ikut dengan mu. Tapi beri aku waktu”
“baiklah. Hanya 5 menit.”
“nana-ya...” dio menatap  yeoja itu nanar.
“dio-ya. Jadi nama mu adalah Do Kyungsoo?” nana menatap manik mata milik dio.
“ne.. nana terimakasih untuk 6 bulan ini. Kau sudah mau merawatku. Maaf kan aku “
Nana mulai terisak. Bulir-bulir air mata mulai jatuh dari matanya.
“gwenchana”
“nana-ya. Saranghae. Aku mencintaimu.”
“nado dio-ya. Ah ani.. kyungsoo oppa”
Dio segera memeluk yeoja itu. Dan menagisdi pundak nana. Begitupun sebaliknya.
“tapi, aku harus pergi nana-ya. Maafkan aku”
“aku mengerti. Ah oppa.. aku punya ini. Gunakan ini jika kau kepanasan. Jangan kau buang ini. Ne?” nana memasangkan sebuah topi bermotif batik di kepala dio. Dengan sedikit berjinjit akhirnya Nana bisa memasangkan topi ini padanya.
“aku akan mengingatmu nana-ya. Saranghae. Aku mencintaimu, Raina. Mianhae aku harus pergi.” Kini Dio melepas kalungnya. Kalung berbentuk tanduk rusa Duka dari afrika. Dia memasangkan kalung itu di leher Nana
“semoga aku selalu ada di hatimu nana-ya. Terimakasih untuk semua.”
Nana tak dapat membalas kata-kata dio. Hatinya skakmat. Tak bisa berkata apa-apa.
Chu~ dio mencium kening nana dengan sangat lembut. Mebuat yeoja itu semakin meneteskan airmatanya.
Nana menatap nanar punggung kekar itu. Semakin lama semain mengecil. Hati nana sakit. Sangat sakit. Ia harus kehilangan cintanya ketika ia mulai mencintai seseorang.
Nana lupa.bahwa disetiap pertemuan pasti ada perpisahan.
***
Seoul, januari 2009
Hari ini, hari dimana Dio akan menikah dengan yeoja matrealistis itu. Dia sangat berbeda dengan raina. Seorag yeoja dengan penuh kesederhanaan.
Stephanie yeoja yang berdarah amerika-korea ini serimgkali membuat hatinya jengkel. Tak pernah dia mebuat Dio merasa nyaman.
Lagi-lagi airmata harus jatuh dari pelupuk mata seorang Do Kyungsoo. 
****
Nana menatap walpaper yang terpampang jelas di ponselnya. Yup. Selcanya bersama dio. Nana tersenyum kecil. Masih ingat kejadian itu. Ketika dio berada disini. Bermain sepeda dengannya, berjalan-jalan dipinggir pantai. Tak ada lagi moment seperti itu. Hidupnya kembali hampa.
Ponselnya kembali berdering.
“yeoboseyo?  Ah Kris gege. Mwoya?”
“nana-ya kemarilah. Eomma dan appamu sangat menignginkan mu kembali. Lanjtkanlah studi mu dikorea.”
“a..aniya oppa. Aku ingin sendiri. Aku masih betah tinggal diindonesia”
Nana sedikit terisak.
“ya! Park Nayeon alias Raina Park alias Nana. Kembalilah. Ahjuma dan ahjusshi ingin bertemu denganmu.”
“shireoyo oppa! Aku masih ingin di Indonesia.”
Kini nana menangis.
“ya! Kau kenapa menangis eo? Sudah ku bilang kau harus pulang ke Seoul. Arra?” nana menekan tombol off di ponselnya.
Kini Nana menangis. Menangis sendriri dirumahnya. Sambil menggenggam kalung tanduk rusanya. Ingatan nya terbang dengan moment-moment indah dipantai bersama Dio.
“Do Kyungsoo. Aku merindukan mu. Bogoshipoyo oppa. Aku ingat, hari ini adalah hari pernikahan mu kan? Berbahagialah kau dengan istrimu oppa”
****
Seoul, juni 2015
Seorang Raina Park. Sekarang telah sukses dengan karirnya sebagai psikolog yang sangat terkenal. Beberapa acara tv sering wawancara dengannya.
Tak banyak yang berubah dari yeoja ini. Hanya saja ia terlihat dewasa dengan penampilan barunya. Menjadi seseorang yang tegar dengan masa lalu yang kelam. Semua orang pasti ingin menjadi orang sukses.
Kini. Raina bukanlah anak ingusan. Ia sukses menjadi seorang psikolog muda. Dibalik kesuksesan nya ia memiliki kisah cinta yang cukup menyedihkan.
Bertemu-berpisah-perusahaan-perjodohan.
Masih tersimpan jelas difikirannya. Tersimpan dibenaknya.
***
Hari ini, sebuah stasiun tv yang paling terkenal di korea mengundang Nana untuk menghadiri acara talkshow.
“apa yang membuat anda sukses sebagai psikolog muda?” MC melontarkan pertanyaan kepada Raina
“saya bisa sukses, karena saya berusaha. Tak mudah untuk menjadi seorang psikolog muda yang terkenal. Aku sempat merasakan masa-masa sulit di hidupku. Sebelum menjadi seorang psikolog aku kenal dengan seorang namja. Namja itu suka mengeluh. Itulah yang mebuatku selalu mengingatnya. Hanya saja kami harus berpisah. Ia sudah dijodohkan dengan orang lain. Dia.. sudah menikah.”
Semua orang tercengang.
“lalu, bagaimana perasaan anda setelah berpisah dengan dia?”
“awalnya hatiku merasa sakit. Lebih sakit ketika aku harus putus dengan namjachingu ku. Hari-hariku hampa. Aku kehilangan semangat hidup. Tak ada yang bisa kulakukan selain pergikekampus-pulang-tidur”
****
Kota seoul saat itu  cerah. Angin hangat musim semi meniup pelan hingga menyibakkan sisi-sisi rambut seorang Raina Park.
Kalung dari tanduk rusa itu masih tergantung dilehernya. Masih dipakai setelah kejadian 4 tahun yang lalu.
Fikiran nana kembali melayang. Mengingat Dio. Membuat yeoja itu tersenyum miris
Ayolah Raina! Do Kyungsoo sudah menikah. Kenapa kau masih mencintai suami orang?”
Seorang anak berumur 6 tahun menubruk kaki Nana cukup keras hingga ia menangis. Semua orang memerhatikan Nana. Seperti mereka melihat orang yang akan menculik anak itu. Nana hanya bisa berdecak pelan.
Nana mengajak anak itu untuk jajan ice cream sekedar untuk meberhentikan tangisnya.
“nama mu siapa eo? Anak lelaki yang cukup manis”
“nama ku Do Kyungsan. Gomawo noona”
“noona? Haha aku terlalu muda untuk kau panggil noona anak manis. Panggil aku.. ahjumma. Mungkin lebih tepat hahaha”
Nana dan Kyungsan tertawa bersama sambil mengelus puncak kepala Kyungsan. Sekilas nana memperhatikan Kyungsan. Sorot mata anak ini.. sangat mirip dengan Dio.. apakah dia anak dari dio?
“eomma mu kemana?”
“eomma pergi dengan lelaki lain ahjumma. Eooma tak pernah menyayangiku.”
“lalu appamu?”
“appa selalu puang malam, eomma selalu memukuliku hingga appa mengetahuinya, mereka berpisah. Aku tak tahu eommaku ada dimana”
Seorang namja dengan celana jeans menghampiri mereka Nafasnya tersenggal.
“ya! Kyungsanie! “
“appa? Ahjumma.. ini appa ku. Appa ini ahjumma yang baik hati dan menologku hehehe” ucap Kyungsan dengan kepolosannya
“annyeong hasaeyo. Raina Park Imnida. Kau bisa memanggilku Nana” ucap nana sambil membungkukkan badan nya.
Mata dio membulat. Ya! Dio sangat mengenal Nama itu! Nana...
“kau! Nana-ya aku merindukan mu bodoh!”
“kau? Ya! Sembarangan memanggilku bodoh!”
“aku.. Dio.. Do Kyungsoo.” Nana menatap sekilas Namja itu.
Topi yang bertengger dikepalanya sama peris seperti pemberiannya 7 tahun lalu.
“oppa... bogoshipoyo” nana terisak  melihatnya.
“nado. Kau sangat berbeda nana-ya aku dengar kau menjadi psikolog muda. Benarkah?”
“ne. Aku tak banyak berbeda Dio-ya. Dan Kyungsan ini anakmu?”
“ne.. Kyungsan anakku dengan Stephanie. Kami telah bercerai dua tahun yang lalu. Dan aku sekarang menjadi Duda diusia 27tahun”
“ne.?” Nana mengatakan itu seolah tak percya”
“kenapa? Kau tak percaya”
“tidak”
“aku tidak bercanda Nana-ya. Aku dan stephanie tidak cocok. Karena ada satu hal.”
Ucap Dio sambil memandangi anaknya bermain-main di taman itu.
“mwoya?”
“karna hatiku, hanya cocok untukmu! Saranghae!”
Seoul, oktober 2015
Nana berjalan menuju kursi pelaminan dengan senyum bahagia. Sesekali, ia menitikkan airmata bahagia. Menjadi ibu dari Kyungsan. Buah cinta dio bersama stephanie. Kini kyungsan telah menyetujui pernikahan appanya.
Cincin itu. Menjadi saksi bisu ikatan cinta yang dibawa sampai akhir hayat. Manjalin janji cinta satu sama lain. Ada disaat susah maupun senang.
Kini, aku mengerti. Jika tuhan telah menjodohkan aku dengan seorang do kyungsoo, aku tak bisa mengelaknya. Karena guratan takdir. Tak adayang bisa melawan- Raina Park a.k.a Nana

Akhirnya, ff ini selesai juga /senam jari/ fyuh semoga kalian suka sama FF ini. Jangan lupa Comment ya! Author udah doing the best for you readers! Ini ff sengaja author ambil latar di jogja wkwkw soalnya author lagi kangen ama jogja XD gapapakan? XD oke jangan lupa follow tiwtter author @rinettajeng!mohon maaf kalo ada typo ._. Thanks all XD








Kamis, 19 Desember 2013

gara- gara kejailan gue

kata orang sih.. lucu tapi kata gue mnyeramkan. kata orang sih bikin bahagia tapi kata gue bikin gue ketakutan. apa itu? yah yang udah tau pasti tau. oke jawabannnya adalah........KUCING

oke kucing memang peliharaan kesayangan nabi kita sebangai umat islam, Nabi Muhammad SAW tapi gak tau kenapa gue ngerasa kalo kucing itu.. ugh menyeramkan. gak tau de, iya sih emang kaloliat fotonya suka gemes sendiri.

oke gue menyebutnya "hewan yang mengeong"  emang beneran mengeongkan gak mengaum? lol tapi beneran dah. kalo ditanya kenapa gue gak suka kucing gue pingin jawab.. kalo kucing itu.. bikin gue parno alias paranoid. padahal emang gue takut ama kucing -_.-

jadi nih ya gue punya pengalan buruk sama yang namanya "kucing" ini nih. dulu tuh ya gue gak takut kucing karna gue lewat gang rumah gue dan emang banyak kucingnya. gue coba dah jailin tuh kucngnya emang kurang kerjaan nih si ajeng -_- eh apa yang terjadi? kucingnya ngedeketin dan mau nyakar gue gitu. udh gitu gue lari dan gue dikejar. emang sih gara2 jailnya gue bikin gue parno ampe sekarang -______-

 jangan ditiru ya anak-anak

Jumat, 22 November 2013

one ok rock

one ok rock? pada tau gak? oke buat yang suka sama jepang pasti tau dong. One Ok Rock itu band Jepang faforit saya. Bicara soal musik Jepang, rasanya belum lengkap kalo kita nggak bahas band rock yang satu ini. ONE OK ROCK (ditulis pakai huruf kapital semua). Fans ONE OK ROCK di Indonesia bisa dibilang cukup banyak, terutama di kalangan pecinta musik Jepang.


 ONE OK ROCK pada awalnya terbentuk pada tahun 2005 dengan formasi awal 5 orang member, yaitu Toru, Taka, Ryota, Alex, dan Tomoya. Namun seiring berjalannya waktu, 2 orang personilnya mengundurkan diri, yaitu Alex dan Tomo.

 Kisah Awal Terbentuknya ONE OK ROCK
Dulu ceritanya ada seorang anak laki-laki yang bernama Toru Yamashita (panggilannya Toru). Dia ingin mendirikan sebuah band saat ia duduk di SMA. Saat itu ia mulai mengajak teman-teman sekolahnya untuk ikut bergabung dengannya. Ryota Kohama yang sebelumnya ada di grup tari Hip-hop, diajak untuk menjadi pemain bass. Sementara Alex Onizawa yang tampangnya agak bule diajak untuk menjadi gitaris. Kemudian Toru melihat penampilan Taka Moriuchi yang menyanyi bersama sebuah band aransemen lagu (daur ulang lagu), saat itu Ia pun mengajak Taka bergabung untuk mengisi posisi vokalis di bandnya. Sementara Tomoya Kanki baru menjadi anggota resmi pada tahun 2007, padahal ia sudah sempat mengisi posisi drum sejak tahun 2006.

Ternyata, nama band yang sekarang kita kenal ini, ONE OK ROCK, juga punya sejarahnya sendiri. Sebelumnya nama band ini diuslkan dengan nama One O'Clock. Kenapa? Itu karena mereka latihan nge-band tiap akhir pekan, tepatnya pada pukul 1.00 dini hari (one o'clock dalam bahasa inggris). Namun, seperti yang kita tahu, di Jepang hampir tidak ada perbedaan dalam penyebutan huruf "R" dan "L", sehingga kata "O'Clock" berubah menjadi "O'Crock. Dan karena bilang "O'Crock" itu lumayan ribet, jadinya kata "O'C" diganti menjadi "OK". Jadilah nama band ini yang sampai saat ini kita kenal dengan ONE OK ROCK.






g




Gaya Musik ONE OK ROCK
Band yang berjuluk ONE OK ROCK ini sebenarnya bergenre J-Rock (Japanese Rock). Lagu-lagunya yang dapat membangkitkan semangat sangat disukai oleh penggemarnya. Lirik yang digunakan juga disebut-sebut memiliki arti dan makna yang dalam. Di lain hal, ONE OK ROCK juga terkadang memiliki lagu lagu yang tak kalah romantis dan memiliki alunan harmoni yang menyentuh, saya ambil contoh "Wherever You Are" dan "Be The Light". Jadi gaya musik ONE OK ROCK tidak monotone dan bervariasi.
 
dan member faforit saya itu sang vokalis. taka! sip. selain ganteng saya suka cara dia menyanyi, suaranya juga khas:3  lagu yang jadi faforit saya banget itu Where Ever You Are, Be the Light, To Feel the Fire , The beginning , Notes and Words, Chaosmyth , Mr Speaker Liar dll. hihihihi dan semuanyaaa! :3 see you!

kita itu manusia!

kembali lagi dengan ajeng/ajreng/mbajeng. oke bingung? sama. kembali lagi dengan postingan------curcol-----koplak----anti galau----GARING oke oke oke. belakangan ini gue (?) emang gampang galau, gampang kesinggung, entahlah gue rasa dibulan ini sama sekali gak ada yang spesial. apapun itu, mulai dari nilai jelek lah, dimarahin ortu mulu lah, tugas lah OH GOD WHY! emang hidup gue tuh absurd. iya kaya bang deen /plak/ kalian tau bang DEEN? masa gak tau? itu tuh king of "melon" etdah napa jadi ke bang deen yak? :(

iya sih gue ngerasa lagi gampang galau, gampang nangis gampang ngerasa kesepian. dan temen-temn ada yang bilang " ajreng kenapa diem mulu?" okelah, gue gak ngerasa ada yang aneh sama diri gue. yang gue butuh adalah ketenangan, kebahagiaan tanpa ada orang yang ganggu dan tugas :3
\ngomongin soal tugas nih, gue ada beberapa topik yang gue rasa adalah hal yang lumrah. apa itu? tugas!

oke tugas, gue baru semangat ngerjainnya kalo gue ngerti dan gue bisa ngerjainnya DITAMBAH niat mau ngerjain tugas apa engga. oke.. gue kerjain, tapi gue ngerjainnya sepotong sisanya disekolah.
pak.. bu.. tegakah kalian bikin kita dateng pagi-pagi hanya untuk nyontek pr?

ulangan? oke gue ngerasa biasa aja kalo ulangan kecuali ulangan MATEMATIKA. gue udah nyari refrensi ( kisi-kisi) sana sini tapi hasilnya? tetep remed oh god why, im not stupid!

   
pak...bu...  gue itu gak bodo, cume terlalu males nunjukin kalo gue itu terlalu pinter. 

nyontek? nyontek juga bisa jadi hal yang lumrah dikalangan pelajar contohnya 

a : bro, udah pr? 
b : udah bro 
a : gue liat dong 
b : takut salah bro 
a : PERSETAN DENGAN BENAR ATAU SALAH, YANG PENTING PR GUE SELESAI




satu hal lagi, kenapa teori mulu yang di banyakin, kenapa gak praktek aja? teori mulu kan bosen bu, pak. oke. TASK TEST AND EXAM KILL ME SLOWLY 





And Make It Ok

mungkin ini memang jalan takdirku, mengagumi tanpa dicintai 

ini menyakitkan.. ketika aku mengagumi seseorang, aku hanya bisa memandangnya, dari kejauhan, tak tahu apakah dia memliki perasaan yang sama padaku atau tidak, aku tak tahu apa ia memiliki tambatan hati atau tidak. aku hanya sebatas mengaguminya, atau mungkinkah aku mencintainya? tidak.. jangan. itu suatu hal bodoh yang bisa menyakitiku. tidak.. dia mencintai orang lain,dia bersama wanita lain. air mata menggenang dimataku, sakit? sangat sakit. ini lebih sakit dari apapun.

and make it ok

bahkan ketika kau masih menhubungiku, aku memintamu untuk tidak menghubungiku, aku tak mau mengganggu hubungan mu dengan dirinya, aku tak mau kau menyakitinya. hati perempuan itu lembut. baiklah, aku menunjukkan padamu bahwa aku tak apa-apa. aku baik-baik saja.

i may have failed but i have loved you from the start

aku mungkin gagal.. iya aku gagal, takdir mengatakan bahwa aku gagal, melihatmu bersamanya. lagi, hatiku sakit, mataku panas, aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. menangis.

too much tears 

ini sudah yang kesekian kalinya aku bangun dengan keadaan mata yang sembab, beberapa orang bertanya "apa kau menangis semalaman?" apa jawabanku? tidak, padahal sesungguhnya aku menangis, aku bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa, haruskah aku berkata "aku menangis semalaman karna mu?" ayolah, aku tak mau membuatmu merasa bersalah walau sebenarnya kau bersalah.

should i forget you? 

haruskah aku melupakanmu? lalu bagaimana caranya? apakah aku harus membuang perasaan ini padamu? baiklah, jika kamu ingin aku melupakanmu. sejak saat ini, walau ini perih

my happines is loving you 

ketahuilah, melihatmu bahagia aku sudah bahagia, hanya melihatmu aku juga bahagia, lalu? apakah semudah itu untuk melupakan mu? menunggu mu setiap hari agar aku bisa melihatmu. haha bodohnya aku, tapi, ketahuilah, jika kau mencintaiku, aku merasa  seperti wanita tercantik di dunia.

i think i should go 

aku akan pergi, dari hatimu, aku ingin menghapus semua ingtanku tentangmu, bagaimana bisa? aku tak tahu caranya. hauskah aku pergi sementara waktu? bodoh. mungkin seseorang akan datang padaku, dengan cintanya yang tulus, tak seperti dirimu, apakah kau hanya mempermainkanku hingga aku benar-benar menyukaimu? hingga aku selalu menangis? sudah cukup, aku lelah dengan semua ini. aku ingin kau bahagia bersamanya, dan aku akan bahagia dengan  hidupku. suatu hari aku akan mendapatkan seseorang yang lain, walau tak seperti dirimu.



 


 





Gone

In that space where memories linger
Still as warm on my fingertips
You are here, here
Your scent, your face
Please, look at me, look at me, look at me
I can feel you, like this, feel you, feel you
Struggling to catch your expressions
Struggling to catch your smiles
You, who I struggled to understand
In the place where we were together
In the moment where I resembled you
When it felt too good being soaked in the rain
You are gone, gone
How am I supposed to erase you alone and live
In those moments where we once walked together
Like that, the things we made beside each other
Even the memories, even those regrets
Lingered there with me, missing you so much
Please, look at me, look at me, look at me
As ever, I can feel you, feel you, feel you
Merely resembling your words
Merely resembling your smiles
Merely resembling you
In the place where we were together
In the moment where I resembled you
When it felt too good being soaked in the rain
You are gone, gone
How am I supposed to erase you alone and live
When I miss you so much
Your name, which I was barely allowed to speak, can’t be erased
My name, only used by you, is asleep here
In the place where we were together
In those moments where we could’ve walked together
I’m holding onto myself alone
In this place, even our future, my wishes have stopped
I’m standing here and you are gone

Selasa, 19 November 2013

my story

hello everyone kembali dengan saya ajreng! mungkin masih banyak banget yang bingung sama anama asli saya. oke nama asli saya kasih tau gak ya? takut di tulisin di death note *plak* *korban anime*
oke nama saya yang asli adalah RINETTA PUTRI MUTIARA tapi kok kenapa jadi ajeng? oke begini ceritanya
jadi kan ortu saya tepatnya papah saya itu orang jawa. jadi kata ibu dan papah saya ajeng itu artinya neng atau perempuan.
jadi apa hubungannya?
ya itu tadi, dan saya masih gak paham soal ini -_-
dan saya ini adalah anak bungsu, ya kadang-kadang saya merasa bahagia jadi anak bungsu, kenapa? karna saya merasa selalu diutamakan:3 gaenaknya? pulang tekat diamarahin, ga boleh ini, ga boleh itu -_- dan untungnya kakak saya cowo dan semakin terasa kebahagiaanku sebagai anak bungsu:3
oke saya sama kakak bedanya 3 taun, hmm not too far lah, dan menurut gue nama kakak gue tuh jawa banget, maybe it's the reason why my name is ajeng -_-
oiya, saya lahir di sumedang, 26 mei 1998 oke, saya masih muda kan? ya jelas, masih 15 gituloh.
sekarang saya sekolah di SMAN 1 SUMEDANG yang lebih dikenal SMANSA hihi.
rada susah juga masuk sini, saingannya berat bro :3 nah dan yang paling saya suka itu ketika masa-masa MOPD, full of memories. apalagi ketemu temen kecil yang udah lama gak ketemu ._,
dan waktu mos saya masuk gugus 1 ! " gugus 1? yes sir we are one" ahihihi, itu yel-yel saya yang buat dan alhamdulilah di terima baik oleh teman-teman :3
kenapa di gugus banyak kenangan? karena waktunya masih bisa di pake main-main belum ada tugas apalagi ulangan :3
ketambah lagi saya bisa curhat sama temen kecil saya. oh god dunia sempit sekali:3
oke nama temen saya itu saya rahasiain ya gak mungkin saya sebar disini :3
dan itu saya dapet seseorang da itu sudah berlalu~ ah if you know what i mean.
dan sekarang? alhamdulilah saya masuk jurusan ipa, tepatnya di X ipa 4 :3 anak-anaknya gokil beud masbro! apalagi sama si nizal ngakak mulu :3 dan satu hal yang sama sekali gak bisa saya hilangkan adalah ketawa, dan saya gak tau, kenapa kalo lagi presentasi bawaannya oengen ketawa mulu, padahal gak ada yang lucu:3
dan 3 taun lagi saya bakal kuliah di UNDIP/UGM amiiin hihihihi
saya pingin jadi psikolog B) aminn~

cukup sekian dan terimakasih :3


Kamis, 14 November 2013

mungkin saatnya

jauh dari sini, jauh dari dirimu. sepasang bola mata melihatmu. tapi kau tak tahu.
sepasang bola mata menatapmu. sesekali aku tersenyum. melihat dirimu.
hatiku selalu ingin melihatmu. otak ku? hanya ada kamu.
tuhan aku tak tahu ini perasaan apa.
mungkinkah aku jatuh hati padanya?
bahkan hanya melihatnya saja terkadang membuatku merasa bahagia.
tersenyum simpul
tersenyum dari kejauhan
semua terasa indah
hingga beberapa lama ada sesuatu yang sama sekali tak aku duga
kau.. kau mengirimi ku sebuah pesan singkat walau sederhana apa yang  kau lakukan itu membuat waktuku terasa bermakna.
aku senang, aku bahagia.
bahkan aku merasa menjadi seorang wanita yang paling bahagia di dunia ini
bahkan aku berharap lebih. bodoh kenapa aku lakukan itu.
ya... apa yang kau lakukan cukup membuatku merasa senang.
lalu apa yang terjadi?
harapan ku menjadi kenyataan
kau memiliki perasaan yang sama.
aku bahagia
tapi aku harus menelan pil pahit
kita tak bisa bersama.
kita tak terikat dalam suatu kepastian
aku lupa.
aku dan kau belum menjadi "kita"
tak sepantasnya aku mengatakan "kita"
hari-hariku hampa.
tak jarang tetesan air mata terjatuh
tuhan..
ini sakit
kenapa seperti ini?
bodohnya aku,
mungkin kah aku harus pergi?
ya aku harus pergi.
membuang perasaan padanya
dan aku berfikir, pergi dari hidupnya terlalu sulit.

                                                                           by : ajeng sokowijoyo


Senin, 30 September 2013

My October Wish

hello everybody! long time no see. maaf ya semua, ane jarang update ini blog. ya sebenernya sih itung2 ane update juga, sekarang ane mau bahsa tentang? Oktober Wish , berhubung besok tanggal 1.
Gada kerjaan? iya emang. ajeng gitu loch :3

my wish .

1. badan kurusan. ini nih wish ane yang dari dulu kagak pernah kesampaian :3
2. duit menaglir. oo itu jelas, karna saya punya banyak keinginan dan kebutuhan. beli komik yang baru misalnya,
3. kagak ada tugas kagak ada ulangan :3 meskipun ini gak mungkin sih ya tapi apasalhnya gua berharap? :3
4. nilai naik jadi top markotop! ini impian semua siswa buuuu~
5. hidup gua kaga sial terus, maksudnya gak suram, maksudnya gak ada hal negatif~ asekkkk
6. rambut cepet panjang. 
    fyi, skrg rambut gua pendek gan dulu sih kayak gini :(                                          
   


sekarang jadi kaya gini :( 

          penyesalan emg datang terakhir -,,,- 
7. punya someone yang baru, *plak* udh ada sih tapi gua cuma demen doang bukan jatuh cinta :3 

segitu dulu yeeeeeeeeeeeeeeeeee :3 dadaaaah :3




Minggu, 30 Juni 2013

baby dont cry (kiss ver english trans)

Don’t hesitate another minute please take away my heart
Yes, the sharper the better, the night that even the moon has closed her eyes
If it were any other man, if it were a single verse taken from a comedy
Burn all the scars you’ve exchanged for that love

Baby don’t cry tonight after the darkness passes
Baby don’t cry tonight it’ll become as if it never happened
You’re not the one to disappear into foam, something you never should’ve known
So Baby don’t cry cry my love will protect you
Exchanging only our separate fates that lead to one another
As inevitable as it seemed that we’d miss, I know we loved just as much
When you smile, sun shines A brilliance you can’t fit into a framework of language
The waves crash my heart and crumble down oh
Baby don’t cry tonight a night plagued by violent storms (Ooh As if the sky will fall)
Baby don’t cry tonight It’s slightly befitting
To let you go at a moment that shines more brilliantly than tears like this
So Baby don’t cry cry My love will be remembered
Above the dark shade of pain, at the doorsteps of farewell
Even if I take a brutal fall, I can manage if it were for you
Uh, Instead I’ll give myself to you who don’t know me
Don’t cry, give me chilling laughter instead of hot tears Baby,
Say no more (baby) no more (don’t cry)
Please don’t hesitate at the moment you’ll become foam
Say no more (baby) no more (don’t cry)
So you can remain as a shining person, burn me with that dagger instead
The moonbeam that brims up in your eyes
This night that silently overflows with pain
Baby don’t cry tonight after the darkness passes
Baby don’t cry tonight it’ll become as if it never happened
You’re not the one to disappear into foam, something you never should’ve known
So Baby don’t cry cry my love will protect you
The early sunlight comes down
A blinding force that reminds me of you comes down
At last my eyes that lost their way Cry cry cry 
oke ni lagu emang lagu fav gue. gue lagi dimana pun kapan pun pasti deh nyetel lagu ini. 
kagak pernah gue sehhari gak nyetel ni lagu. lagunya soswit tapi dalem T.T
oke sekian dari gue! semoga pada galau ya liat trans baby dont cry nya T.T